Dayak Litracy Family : Keluarga Literasi Dayak

literasi, Dayak, Davos, Swiss, modern, maju, Credit Union, Bank Dayak, World Economic Forum, WEF

Keluarga Literasi Dayak dengan 4 anak. Hari ini Dayak literat, modern, dan maju. By: AI.


Gerakan Literasi Dayak di Kalimantan --yang disebut sebagai "Pulau Dayak" adalah salah satu contoh nyata bagaimana komunitas lokal mengintegrasikan prinsip literasi modern ke dalam kehidupan sehari-hari. 

Masyarakat Dayak telah lama dikenal sebagai penjaga lingkungan dan pelestari budaya, tetapi mereka juga telah membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan tantangan global melalui upaya literasi. 

Literasi Dayak dalam perpektif Pertemuan Davos

Dilterasi Dayak yan semakin menggelinding dari demi hari dapat dipandang sebagai implementasi dari amanat World Economic Forum (WEF). WEF menggelar pertemuan tahunan pada 23–26 Januari 2018 di Davos-Klosters, Swiss, dengan tema "Menciptakan Masa Depan Bersama di Dunia yang Terpecah." 


Pertemuan WEF ini dihadiri lebih dari 3.000 peserta penting dan pemangku kepentingan dari sektor pemerintah serta swasta, mewakili lebih dari 100 negara. Pertemuan ini juga menjadi yang pertama kalinya WEF mengusung tema terkait Ekonomi Digital dalam sejarah penyelenggaraannya.

Acara ini  menjadi pajang para pemimpin global dari berbagai sektor untuk membahas tantangan internasional dan regional yang mendesak, termasuk respons terhadap guncangan geopolitik, stimulasi pertumbuhan untuk meningkatkan standar hidup, dan pengelolaan transisi energi yang adil dan inklusif.  

Baca Literasi Dayak : Dayak Menulis dari Dalam

Dari pengelolaan Credit Union yang dikenal sebagai "Bank Dayak" hingga pemanfaatan teknologi digital untuk promosi budaya, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa literasi tidak hanya berbicara tentang kemampuan teknis, tetapi juga mencakup keberlanjutan, pemberdayaan, dan penguatan identitas.

Literasi Dayak: Simbol Kemajuan dan Kemandirian Komunitas Lokal

Masyarakat Dayak, yang identik dengan kearifan lokal dan tradisi panjang sebagai penjaga hutan tropis Kalimantan, kini telah membuktikan diri sebagai bagian penting dari kemajuan modern. Mereka tidak hanya menjaga warisan budaya yang kaya, tetapi juga berhasil mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan konsep literasi modern. Dengan cara ini, Dayak menunjukkan bahwa mereka adalah komunitas yang maju, mandiri, dan relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini.  

Salah satu contoh nyata dari literasi modern yang diterapkan oleh masyarakat Dayak adalah keberadaan Credit Union (CU), yang sering disebut sebagai "Bank Dayak." Credit Union telah menjadi solusi utama untuk meningkatkan literasi finansial di wilayah pedalaman Kalimantan, di mana akses terhadap layanan keuangan konvensional sering kali terbatas.

Melalui CU, masyarakat Dayak diberdayakan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, mengakses pinjaman yang adil, dan meningkatkan taraf hidup mereka secara kolektif. Selain sebagai lembaga keuangan, CU juga memainkan peran penting dalam memberikan pendidikan finansial kepada masyarakat, termasuk cara menabung, berinvestasi, dan mengelola usaha kecil.  

Selain literasi finansial, masyarakat Dayak semakin memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kehidupan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak komunitas Dayak yang menggunakan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan budaya lokal, seperti seni ukir, musik tradisional, dan adat istiadat. 

Kehadiran teknologi ini juga mempermudah pengelolaan Credit Union, memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan secara daring meskipun tinggal di daerah terpencil.  

Baca 1990-an Geliat Dayak Menulis dari Dalam

Tidak hanya itu, masyarakat Dayak menunjukkan pemahaman mendalam tentang literasi budaya dan kewarganegaraan. Mereka terus menjaga identitas budaya mereka sambil berpartisipasi aktif dalam kehidupan modern. 

Seni dan adat Dayak dipromosikan tidak hanya untuk kepentingan internal komunitas, tetapi juga sebagai aset global melalui pameran seni, festival, dan kolaborasi budaya. Di sisi lain, masyarakat Dayak juga berperan sebagai penjaga hutan tropis yang menghadapi ancaman eksploitasi. Literasi ekologis mereka menjadi modal penting dalam mengembangkan ekonomi berkelanjutan, seperti ekowisata dan produk berbasis hasil hutan non-kayu.  

Selain aspek ekonomi dan budaya, literasi kesehatan juga menjadi perhatian masyarakat Dayak. Banyak program kesehatan yang dijalankan oleh komunitas lokal melalui dukungan CU dan organisasi masyarakat, seperti kampanye sanitasi, pelatihan kesehatan berbasis komunitas, dan pengenalan praktik medis modern. Kombinasi ini juga melibatkan penggunaan pengobatan tradisional Dayak yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menunjukkan sinergi antara tradisi dan modernitas.  

Keberhasilan masyarakat Dayak dalam memadukan berbagai jenis literasi ini mencerminkan bahwa mereka bukan hanya masyarakat adat yang hidup di masa lalu. Sebaliknya, mereka adalah komunitas yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya mereka. 

Literasi Dayak menjadi simbol kemajuan, kemandirian, dan inovasi yang selaras dengan tantangan global, menjadikan mereka panutan bagi komunitas lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk membangun masa depan yang lebih baik.

-- Rangkaya Bada

LihatTutupKomentar