Master Piece
Dalam khasanah bahasa Indonesia, judul narasi ini dapat dipadankan dengan: mahakarya. Kiranya mengawali narasi ini, patut terminologi itu dijelaskan. Sebab seseorang bertanya tanpa tedeng aling-aling hal yang demikian ini:
"Sebagai penulis. Apa yang abang bayangkan, atau yang strategikan, yang menjadi master piece sebagai penulis?"
Begitu seorang master filsafat Dayak bertanya pada saya. Apa jawaban?
Saya balik bertanya. "Apa yang orang kenal, atau ketahui, dari seorang Basuki Abdullah?"
"Pelukis!" jawab sang filsuf.
"Persis!" sela saya. Sembari bertanya lebih lanjut. "Apakah orang umum mengenal, atau mafhum, apa karya atau judul lukisannya?"
"Tidak!"
"Tepat sekali! Hanya kaumnya, para pelukis. Atau pecinta lukisan. Atau kolektor dan orang 'bosan kaya' yang tahu karya dan judul lukisan Affandi.
Oleh karena menyukai lukisan, dan kerap saya gunakan sebagai tamsil dalam menulis yaitu "Jadilah dulu master. Jika Anda master, lap tangan dan sampah pun dibilang: bagus" --maka saya cukup mafhum apa gerangan nama-nama bagi karya seni lukis maestro Affandi. Satu dari seribu yaitu:
Nyi Roro Kidul | . Cat minyak dan kanvas, 300 x 200 cm. |